JAKARTA. Setelah mengalami defisit selama tiga bulan berturut-turut di tahun 2013, Bank Indonesia (BI) melihat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di triwulan IV 2013 akan mengalami surplus.BI memperkirakan akan terjadi surplus sebesar US$ 4,4 miliar. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, surplus ini terjadi karena adanya aliran surplus lebih besar pada neraca transaksi modal dan finansial, serta akibat current account deficit atawa defisit transaksi berjalan yang lebih rendah."Di triwulan IV ada inflow terkait Surat Berharga Negara (SBN)," ujar Perry di Jakarta, Kamis (9/1). Ini yang menyebabkan adanya aliran masuk yang besar di paruh terakhir 2013.Untuk defisit transaksi berjalannya, Perry menjelaskan, dari perkiraan sebelumnya yang bisa mencapai 3,5% dari PDB Indonesia turun menjadi 3%. Neraca perdagangan non migas disinyalir bisa mencapai surplus US$ 5,4 miliar.Sehingga secara keseluruhan, BI melihat kondisi defisit transaksi berjalan di tahun 2013 bisa menyentuh level US$ 30 miliar atau 3,5% dari PDB.Dengan perkembangan inilah yang kemudian membuat cadangan devisa pada akhir Desember 2013 meningkat menjadi US$ 99,4 miliar atau setara dengan 5,4 bulan impor. Adapun untuk tahun 2013, BI perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,7% atau melambat dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 6,2%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI ramal neraca pembayaran triwulan IV surplus
JAKARTA. Setelah mengalami defisit selama tiga bulan berturut-turut di tahun 2013, Bank Indonesia (BI) melihat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di triwulan IV 2013 akan mengalami surplus.BI memperkirakan akan terjadi surplus sebesar US$ 4,4 miliar. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, surplus ini terjadi karena adanya aliran surplus lebih besar pada neraca transaksi modal dan finansial, serta akibat current account deficit atawa defisit transaksi berjalan yang lebih rendah."Di triwulan IV ada inflow terkait Surat Berharga Negara (SBN)," ujar Perry di Jakarta, Kamis (9/1). Ini yang menyebabkan adanya aliran masuk yang besar di paruh terakhir 2013.Untuk defisit transaksi berjalannya, Perry menjelaskan, dari perkiraan sebelumnya yang bisa mencapai 3,5% dari PDB Indonesia turun menjadi 3%. Neraca perdagangan non migas disinyalir bisa mencapai surplus US$ 5,4 miliar.Sehingga secara keseluruhan, BI melihat kondisi defisit transaksi berjalan di tahun 2013 bisa menyentuh level US$ 30 miliar atau 3,5% dari PDB.Dengan perkembangan inilah yang kemudian membuat cadangan devisa pada akhir Desember 2013 meningkat menjadi US$ 99,4 miliar atau setara dengan 5,4 bulan impor. Adapun untuk tahun 2013, BI perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,7% atau melambat dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 6,2%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News