JAKARTA. Sama dengan pemerintah, Bank Indonesia (BI) juga melihat adanya potensi kenaikan harga minyak mentah dunia di tahun ini. Hal ini membuat asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) yang dipatok dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2017 tak sesuai. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, hasil kajian bulan lalu, pihaknya memperkirakan rata-rata harga minyak mentah dunia pada tahun ini mencapai US$ 45 per barel. Sementara, hasil kajian terbaru, perkiraan rata-rata harga minyak mentah dunia naik menjadi US$ 47 sebarel. "Itu akan ada dampak ke komoditas langsung dan harga secara umum," kata Agus dalam konferensi pers usai rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi (TPI) dan Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) di kantornya, Rabu (25/1).
BI: Rata-rata harga minyak dunia US$ 47 per barel
JAKARTA. Sama dengan pemerintah, Bank Indonesia (BI) juga melihat adanya potensi kenaikan harga minyak mentah dunia di tahun ini. Hal ini membuat asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) yang dipatok dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2017 tak sesuai. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, hasil kajian bulan lalu, pihaknya memperkirakan rata-rata harga minyak mentah dunia pada tahun ini mencapai US$ 45 per barel. Sementara, hasil kajian terbaru, perkiraan rata-rata harga minyak mentah dunia naik menjadi US$ 47 sebarel. "Itu akan ada dampak ke komoditas langsung dan harga secara umum," kata Agus dalam konferensi pers usai rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi (TPI) dan Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) di kantornya, Rabu (25/1).