JAKARTA. Berbagai tekanan baik dari sisi domestik ataupun eksternal masih belum reda. Stabilitas nilai tukar dan inflasi menjadi dua poin penting bagi Bank Indonesia (BI) untuk tetap berpegang pada kebijakan ekonomi moneter bias ketat. Sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN, Jumat (10/4), memperkirakan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan BI Selasa besok (14/4), BI rate atawa suku bunga diperkirakan akan tetap dipertahankan pada level 7,5%. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan fokus dari BI adalah menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi. Pada Maret lalu, terlihat volatilitas rupiah lebih besar dibanding Februari. Sekalipun saat ini level rupiah sudah cenderung berada di bawah Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS), volatilitas masih akan berlangsung.
BI Rate belum berpeluang turun
JAKARTA. Berbagai tekanan baik dari sisi domestik ataupun eksternal masih belum reda. Stabilitas nilai tukar dan inflasi menjadi dua poin penting bagi Bank Indonesia (BI) untuk tetap berpegang pada kebijakan ekonomi moneter bias ketat. Sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN, Jumat (10/4), memperkirakan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan BI Selasa besok (14/4), BI rate atawa suku bunga diperkirakan akan tetap dipertahankan pada level 7,5%. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan fokus dari BI adalah menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi. Pada Maret lalu, terlihat volatilitas rupiah lebih besar dibanding Februari. Sekalipun saat ini level rupiah sudah cenderung berada di bawah Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS), volatilitas masih akan berlangsung.