BI Rate Naik, Cermati Rekomendasi Saham SMRA, CTRA, PWON, BKSL



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten properti dibayangi kenaikan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) seiring dikereknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Di sisi lain, sejumlah peluncuran proyek properti dan pengembangan bangunan multifungsi dapat menjadi sumber pendapatan lain.

Adapun berikut rekomendasi saham emiten properti pilihan dari beberapa analis. Simak penjelasan dan rekomendasi sahamnya.


1.     PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

Marketing sales SMRA kuartal I-2024 yang lebih lemah dari perkiraan sebagian besar disebabkan oleh terbatasnya peluncuran produk baru selama periode tersebut karena adanya  masa puasa, hari libur nasional, dan pemilihan presiden. Kontributor terbesar penjualan SMRA di kuartal pertama dari wilayah Serpong dan Bekasi.

Pada catatan terpisah, perlu diingat bahwa SMRA berencana meluncurkan proyek perumahan baru di Tangerang, yang ditargetkan memberikan kontribusi sekitar Rp500-600 miliar pada kuartal IV-2024.

Indo Premier mempertahankan perkiraan marketing sales SMRA bisa mencapai Rp 5 triliun di 2024. Risiko yang perlu diperhatikan adalah melemahnya daya beli pasca pemilu dan Idul Fitri.

Rekomendasi : Buy

Target Harga : Rp 610

Analis PT Indo Premier Sekuritas Ryan Dimitry dalam riset 22 April 2024

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Optimistis Kenaikan BI Rate Tak Menghambat Bisnis Hunian

2.     PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

Momentum pendapatan Ciputra akan tetap mengesankan dalam beberapa tahun ke depan. Penjualan pemasaran yang kuat pada kuartal I-2024 merupakan bukti lain dari tingginya permintaan yang terus berlanjut dari pengguna rumahan.

Namun pencapaian CTRA tersebut tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya lingkungan makro yang mendukung seperti bunga KPR tetap rendah, meskipun ada kenaikan suku bunga berkali-kali.

Yang lebih penting lagi, musim peluncuran properti akan segera dimulai setelah liburan Lebaran yang secara sentimental akan memberikan dampak positif bagi saham properti. CTRA memiliki lima proyek menarik yang akan datang mulai dari Citra City Sentul dan Citra Garden Serpong di Jabodetabek hingga Citra Land Gama City di Medan.

Rekomendasi : Beli

Target harga : Rp 1.385

Analis CLSA Sekuritas Jonathan Mardjuki dalam riset 23 April 2024

Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga Dikhawatirkan Tekan Kinerja Emiten Properti, Ini Kata Analis

3.     PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Laba bersih PWON diproyeksi berlipat ganda pada 2029 karena PWON telah memulai ekspansi terbesarnya dalam enam tahun, dengan membangun empat gedung baru multifungsi (mixed use building) di Bekasi, Semarang, Batam dan Ibu Kota Baru.

PWON juga tengah memperluas tiga pengembangan yang sudah ada di Jakarta dan Surabaya yakni Kota Kasablanka, Gandaria City, dan Pakuwon City Mall.

Ekspansi PWON termasuk 3 perluasan dan 4 mixed use building akan meningkatkan penguasaan area sewa atau net leasable area (NLA) ritelnya ke depan. Seiring dengan kenaikan harga sewa sekitar 4% per tahun, maka diperkirakan pendapatan PWON bisa terus meningkat dan laba bersih berlipat ganda.

CGS CIMB Sekuritas menegaskan kembali untuk mengoleksi PWON karena perusahaan ini memiliki salah satu prospek laba bersih lima tahun terkuat di Indonesia. Risiko negatif bagi PWON adalah kenaikan suku bunga Fed, mengingat adanya korelasi negatif terhadap harga saham.

Rekomendasi : Add

Target Harga : Rp 530

Analis CGS International Sekuritas Baruna Arkasatyo dalam riset 18 April 2024

Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Tertekan Kenaikan Suku Bunga BI, Simak Rekomendasi Analis

4.     PT Sentul City Tbk (BKSL)

Sucor Sekuritas mengantisipasi bahwa pendapatan BKSL pada tahun 2024 akan mengalami normalisasi dari pendapatan one-off high-base pada tahun 2023. Namun proyeksi tersebut diasumsikan secara konservatif bahwa tidak ada penjualan blok tanah dan pendapatan akan dihasilkan dari proyek-proyek sebelumnya.

BKSL dinilai bisa mencapai target marketing sales sebesar Rp 1,8 triliun di 2024 (tidak termasuk penjualan tanah dalam jumlah besar). Sasaran ambisius ini sebagian besar akan didorong oleh inisiatif dalam blok R13, terutama proyek Spring Residence dan Spring Garden, serta peluncuran 4-5 klaster tambahan.

BKSL muncul sebagai peluang investasi yang menarik terutama terlihat karena bisnis intinya yang sangat optimis beroperasi di sektor perumahan dan komersial. Adapun tekanan jual akhir-akhir ini dianggap menjadi kesempatan bagus untuk mulai mengoleksi BKSL.

Rekomendasi : Buy

Target Harga : Rp 250

Analis Sucor Sekuritas Niko Pandowo dalam riset 18 April 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat