BI rate naik, CIMB Niaga tetap fokus menggenjot dana murah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melihat ada dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7 days reverse repo rate (BI 7DRR) walaupun tidak akan signifikan. 

Seperti diketahui, Rabu (30/5), BI memutuskan mengerek kembali suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75%.

Direktur Bisnis Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menjelaskan, pengaruhnya tidak terlalu besar, namun bagi deposan korporasi akan lebih menarik.


Menurutnya, kondisi ini juga memungkinkan adanya perang dana antar bank untuk bersaing menghimpun dana. “Menjelang tutup semester pasti ada (perang dana) karena banyak bank ingin mempertahankan balance,” ujar Lani kepada Kontan.co.id, Kamis (31/5).

Hal itu bisa saja mendorong pertumbuhan DPK secara jangka panjang. Namun, saat ini, kata Lani, pihaknya masih akan fokus pada peningkatan dana murah tabungan dan giro atau current account and savings account (CASA). Hal ini juga dilakukan agar pengelolaan dana lebih efisien.

Tahun ini, CIMB Niaga menargetkan rasio CASA dapat terus meningkat hingga 57%. Saat ini porsi CASA baru sekitar 55% dari total DPK.

Sekadar informasi, hingga April 2018, DPK CIMB Niaga tumbuh 24,94% yoy menjadi Rp 203,86 triliun. Pertumbuhan terbesar pada tabungan sebesar 67,22% menjadi Rp 73,38 triliun. Diikuti, giro 19,16% yoy menjadi Rp 53,10 triliun dan deposito tumbuh 2,53% menjadi Rp 75,38 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini