JAKARTA. Pemerintah berharap industri perbankan tidak menaikkan suku bunga kredit setelah Bank Indonesia mengerek suku bunga acuan menjadi 6,75%. Alasannya perbedaan suku bunga kredut dengan deposito masih lebar.“Saya harapkan dengan demikian maka yang pertama jangan latah nanti perbankan, jadi tidak perlu ikut-ikutan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Jumat (4/2). Sebaliknya, Hatta berharap, industri perbankan justru menurunkan suku bunga kreditnya.Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuang sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25% menjadi 6,75%. Bank sentral mengambil keputusan tersebut sebagai langkah antisipatif untuk mengendalikan ekspektasi inflasi yang mulai meningkat. Hatta menghimbau, pihak perbankan hendaknya juga melihat inflasi sehingga adanya keseimbangan antara BI rate dengan suku bunga perbankan. Namun, dia tetap berharap perbankan juga bisa menyeimbangkan suku bunga dengan inflasi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI rate naik, pemerintah harapkan bank tidak menaikkan suku bunga kredit
JAKARTA. Pemerintah berharap industri perbankan tidak menaikkan suku bunga kredit setelah Bank Indonesia mengerek suku bunga acuan menjadi 6,75%. Alasannya perbedaan suku bunga kredut dengan deposito masih lebar.“Saya harapkan dengan demikian maka yang pertama jangan latah nanti perbankan, jadi tidak perlu ikut-ikutan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Jumat (4/2). Sebaliknya, Hatta berharap, industri perbankan justru menurunkan suku bunga kreditnya.Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuang sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25% menjadi 6,75%. Bank sentral mengambil keputusan tersebut sebagai langkah antisipatif untuk mengendalikan ekspektasi inflasi yang mulai meningkat. Hatta menghimbau, pihak perbankan hendaknya juga melihat inflasi sehingga adanya keseimbangan antara BI rate dengan suku bunga perbankan. Namun, dia tetap berharap perbankan juga bisa menyeimbangkan suku bunga dengan inflasi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News