BI rate naik, Summarecon tak akan revisi target



JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tetap optimistis terhadap bisnis properti di Indonesia tahun ini. Perusahaan tersebut yakin target penjualan yang ditetapkan tahun ini tercapai meski Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan suku bunga acuan (BI rate) sebanyak 75 basis poin (0,75%) terhitung sejak Juni lalu. Johanes Mardjuki, Presiden Direktur SMRA menyampaikan bahwa kenaikan BI rate tersebut pasti juga akan diikuti kenaikan suku bunga perbankan termasuk kredit pemilikan rumah (KPR). "Pasti ada pengaruh tapi tidak terlalu besar. Kami tidak akan koreksi target penjualan di tahun ini," ujar Johanes kepada KONTAN, Kamis (18/7). Dia menyampaikan target penjualan propertinya tahun ini sebesar Rp 4,5 triliun, naik dari realisasi penjualan tahun lalu sebesar Rp 3,87 triliun. "Update sampai Juli penjualan kami sudah Rp 2,6 triliun," jelas Johanes. Realisasi penjualan sampai Juli tersebut berasal dari proyek di Summarecon Serpong sebesar Rp 1 triliun, Summarecon Bekasi Rp 1 triliun, dan proyek di Kelapa Gading sebesar Rp 600 miliar. Penjualan Rp 2,6 triliun itu setara 57,7% dari target penjualan tahun ini. Johanes mengaku sampai saat ini dirinya belum dapat laporan pihak bank sudah menaikkan suku bunga KPR. Namun dirinya berpendapat, jika bunga KPR bank 0,5%-1% tersebut terbilang normal. "Kalau bunga KPR naiknya di atas 1% itu baru khawatir," ungkapnya. Sebelumnya, Jahja Setiadmaja, Direktur Utama BCA sudah mengungkapkan akan menaikkan suku bunga KPR. Dia bilang kenaikannya 0,5%-1%. Berdasarkan laman situs BCA, per 30 Juni 2013, suku bunga KPR BCA di posisi 9,5%. Artinya jika terjadi kenaikan akan berkisar 10%-10,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie