BI Rate Turun Berdampak ke Margin Bunga Bersih Multifinance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menyebut, penurunan suku bunga acuan atau BI rate berpotensi memengaruhi marin bunga bersih (NIM).

Rabu (18/9), Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2024.

Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani menuturkan, penurunan suku bunga acuan ini dapat berdampak positif terhadap biaya pendanaan perusahaan multifinance, sehingga berpotensi memengaruhi margin bunga bersih (NIM). 


Namun, dampak penurunan suku bunga ini memang tidak terasa dalam jangka pendek, karena kombinasi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan akan ada yang bisa di-reprice, tetapi ada juga yang belum.

"Tentunya, jika perbankan menurunkan suku bunga pinjaman, akan berdampak kepada perusahaan ketika memperoleh sumber pendanaan baru," ujarnya kepada Kontan, Rabu (18/9).

Baca Juga: Menakar Efek Penurunan BI Rate Terhadap Perusahaan Multifinance

Hingga Agustus 2024, penyaluran pembiayaan baru Adira Finance tercatat mencapai sebesar Rp 25,3 triliun. Sebesar 76% dari total penyaluran pembiayaan tersebut merupakan pembiayaan otomotif dan sisanya dari pembiayaan non-otomotif.

Adapun saat ini 64% sumber pendanaan Adira Finance diperoleh dari pinjaman Bank dan sisanya diperoleh dari obligasi dan sukuk. Gani menyebut, Adira Finance telah menjalankan strategi pendanaannya dengan melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induknya yaitu Bank Danamon.  

Selanjutnya: Harga Minyak Naik Berkat The Fed, Setelah Ini Diprediksi Turun Lagi

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (20/9) Hujan Deras, Waspada Bencana di Provinsi Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat