BI rate turun, dana kelolaan reksadana naik



JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan bank sentral atau BI rate ke 7,25% ikut mengangkat dana kelolaan reksadana. Infovesta Utama mencatat, total dana kelolaan reksadana Januari 2016 naik menjadi Rp 263,49 triliun dibandingkan akhir 2015 yang sebesar Rp 258,85 triliun.

Analis Infovesta Utama Mark Prawirodidjojo mengatakan, penurunan BI rate di pertengahan Januari lalu mengerek aset dasar reksadana pendapatan tetap. "Di awal tahun, penurunan BI rate meningkatkan kinerja pasar obligasi yang menjadi underlying reksadana pendapatan tetap," ujar Mark, akhir pekan lalu.

Data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menunjukkan, indeks komposit kinerja obligasi Indonesia atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) akhir Januari 2016 berada di level 188,99. Angka itu naik 5,71 poin month on month dibandingkan akhir Desember 2015.


Kondisi tersebut menopang kenaikan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap dari Rp 44,69 triliun di akhir 2015 menjadi Rp 46,37 triliun di Januari 2016. Produk ini juga meraih penambahan dana atau subscription yang tercermin dari kenaikan unit penyertaan dari 33,16 miliar unit menjadi 34 miliar unit.

Reksadana pasar uang mencatat pertumbuhan dana kelolaan tertinggi sepanjang Januari 2016. Dana kelolaan produk ini naik dari Rp 23, 73 triliun menjadi Rp 26,73 triliun. Produk ini mencatat pertumbuhan unit penyertaan dari 20,61 miliar unit menjadi 23,19 miliar unit.

"Diperkirakan karena reksadana pasar uang bersifat defensif sehingga cocok untuk kondisi sekarang," ujar Mark.

Di sisi lain, dana kelolaan reksadana saham turun dari Rp 106,811 triliun ke Rp 106,25 triliun (lihat tabel). Mark memperkirakan, dana kelolaan reksadana masih tumbuh tahun ini.

Kondisi ekonomi domestik yang menarik seperti masih bertahannya credit rating Indonesia di Investment Grade, paket kebijakan ekonomi pemerintah dan inflasi yang relatif terjaga mendukung masuknya investor asing ke Indonesia.

Dus, pasar modal yang menjadi aset dasar reksadana bakal bergairah. Pertumbuhan dana kelolaan akan ditopang oleh masuknya dana investor, sehingga unit penyertaan reksadana naik.

Pelaku industri reksadana juga optimistis, dana kelolaan reksadana bisa tumbuh 15% tahun ini. Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia Denny Thaher mengatakan, pertumbuhan dana kelolaan akan ditopang penambahan dana dari investor baru dan eksisting.

Manajer investasi juga mengerek target dana kelolaan tahun ini. Contohnya, BNI Asset Management yang menargetkan dana kelolaan tumbuh menjadi Rp 15 triliun- Rp 20 triliun dibandingkan akhir tahun 2015, yakni Rp 11,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie