JAKARTA. Laju inflasi yang terus melandai membuka peluang Bank Indonesia (BI) memangkas lagi suku bunga acuan BI rate. Efek lanjutannya adalah harga obligasi dalam negeri terkerek naik. Sejumlah kalangan melihat peluang pemangkasan BI rate menjadi 6% pada tahun ini masih terbuka lebar. Jika skenario tersebut terwujud maka akan berefek positif ke pasar obligasi domestik. Imbal hasil atau yield surat utang negara (SUN) berpotensi ikut turun mengiringi penurunan suku bunga acuan tersebut. Otomatis, harga instrumen tersebut akan terkerek naik. Analis obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra, memperkirakan yield SUN untuk jangka pendek dan menengah seperti seri bertenor lima tahun bisa bergerak di kisaran 5,25% hingga 5,5%. "Ada potensi kenaikan harga sebesar 175 basis poin untuk SUN bertenor lima tahun," kata Made kepada KONTAN, di Jakarta, kemarin (2/11).
BI rate turun, harga SUN bakal melaju
JAKARTA. Laju inflasi yang terus melandai membuka peluang Bank Indonesia (BI) memangkas lagi suku bunga acuan BI rate. Efek lanjutannya adalah harga obligasi dalam negeri terkerek naik. Sejumlah kalangan melihat peluang pemangkasan BI rate menjadi 6% pada tahun ini masih terbuka lebar. Jika skenario tersebut terwujud maka akan berefek positif ke pasar obligasi domestik. Imbal hasil atau yield surat utang negara (SUN) berpotensi ikut turun mengiringi penurunan suku bunga acuan tersebut. Otomatis, harga instrumen tersebut akan terkerek naik. Analis obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra, memperkirakan yield SUN untuk jangka pendek dan menengah seperti seri bertenor lima tahun bisa bergerak di kisaran 5,25% hingga 5,5%. "Ada potensi kenaikan harga sebesar 175 basis poin untuk SUN bertenor lima tahun," kata Made kepada KONTAN, di Jakarta, kemarin (2/11).