BI Rate Turun Jadi 6%, Begini Strategi Investasi Zurich Syariah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 17-18 September 2024. 

Dengan penurunan tersebut, perusahaan asuransi, Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) berkomitmen untuk mengelola investasi dengan prinsip kehati-hatian, meskipun terjadi fluktuasi pada suku bunga acuan Bank Indonesia. 

President Director Zurich Syariah Hilman Simanjuntak mengatakan, sebagai perusahaan asuransi syariah, pihaknya terus berusaha untuk mengelola dana dengan sangat hati-hati. Hal ini lantaran dana tabaru dan dana perusahaan dipisahkan. 


“Jadi kami selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan dana. Baik saat suku bunga naik ataupun turun, dengan tetap mengikuti tata kelola yang baik," kata Hilman kepada Kontan.co.id, Jumat (27/9). 

Baca Juga: Pendapatan Kontribusi Zurich Syariah Meningkat 15% pada Agustus 2024

Selain itu, Hilman menuturkan bahwa Zurich Syariah sebagian besar berinvestasi pada instrumen sukuk dan obligasi pemerintah, yang disesuaikan dengan profil liabilitas atau beban perusahaan. Dengan begitu, adanya penurunan suku bunga cukup berdampak positif bagi kinerja investasi perusahaan. 

Dia mengungkapkan bahwa pengelolaan investasi di Zurich Life, lebih berfokus pada penyesuaian dengan liabilitas perusahaan, dan selalu memastikan kewajiban yang jatuh tempo dapat dipenuhi secara tepat waktu.

“Liabilitas yang jatuh tempo satu tahun, harus disiapkan dengan aset yang juga jatuh tempo dalam satu tahun. Begitu pula untuk liabilitas jangka panjang, maka kami sesuaikan dengan aset investasi jangka panjang,” kata Hilman. 

Baca Juga: Zurich Syariah Ungkap Dampak Positif Spin Off Lebih Dahulu

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa tujuan utama Zurich Syariah dalam mengelola investasi perusahaan yakni untuk menjaga tingkat solvabilitas perusahaan, yaitu kemampuan untuk memenuhi kewajiban saat jatuh tempo. 

“Maka menurut saya fluktuasi suku bunga bukan suatu hal yang diabaikan, tetapi fokus utama kami adalah menjaga stabilitas keuangan,” ungkapnya. 

Ia menyebutkan, Zurich Syariah pada Agustus 2024 mencatat rasio solvabilitas dana tabarru sebesar 733,07% dan dana perusahaan sebesar 1.195,29%, jauh di atas batas minimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%. 

Adapun sebagian besar investasi Zurich Syariah ditempatkan pada Surat Berharga Syariah Negara, dengan total nilai sebesar Rp 1,25 triliun dari total investasi Rp 1,45 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati