JAKARTA. Penurunan BI rate menjadi 6,5% berpotensi mendongkrak permintaan obligasi negara ritel (ORI) 008. Melihat peluang itu, sejumlah agen penjual berniat mengerek target penjualan ORI 008. Head of Treasury Bank BCA, Branko Windoe, menjelaskan total pemesanan ORI 008 mencapai Rp 516 miliar, pada Selasa (11/10). Jumlah ini melonjak dibandingkan sehari sebelumnya sekitar Rp 400 miliar. Bank BCA semula mematok total target Rp 818 miliar. "Kemungkinan kami akan merevisi target karena permintaan banyak. Sebelum BI rate turun saja permintaan sudah banyak, apalagi BI rate turun," tutur Branko. Namun, Bank BCA belum memutuskan rencana menambah target penjualan ORI 008. BCA masih mengolah data daftar tunggu (waiting list) pemesanan dari investor. "Kami akan melihat dulu total waiting list di cabang-cabang. Waiting list adalah kelebihan permintaan investor. Misalnya target cabang A Rp 50 miliar, tapi dapat Rp 60 miliar. Jadi Rp 10 miliar merupakan waiting list," ujar Branko.
BI rate turun, ORI 008 bakal laris manis
JAKARTA. Penurunan BI rate menjadi 6,5% berpotensi mendongkrak permintaan obligasi negara ritel (ORI) 008. Melihat peluang itu, sejumlah agen penjual berniat mengerek target penjualan ORI 008. Head of Treasury Bank BCA, Branko Windoe, menjelaskan total pemesanan ORI 008 mencapai Rp 516 miliar, pada Selasa (11/10). Jumlah ini melonjak dibandingkan sehari sebelumnya sekitar Rp 400 miliar. Bank BCA semula mematok total target Rp 818 miliar. "Kemungkinan kami akan merevisi target karena permintaan banyak. Sebelum BI rate turun saja permintaan sudah banyak, apalagi BI rate turun," tutur Branko. Namun, Bank BCA belum memutuskan rencana menambah target penjualan ORI 008. BCA masih mengolah data daftar tunggu (waiting list) pemesanan dari investor. "Kami akan melihat dulu total waiting list di cabang-cabang. Waiting list adalah kelebihan permintaan investor. Misalnya target cabang A Rp 50 miliar, tapi dapat Rp 60 miliar. Jadi Rp 10 miliar merupakan waiting list," ujar Branko.