JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 25 basis poin dianggap tak akan begitu memengaruhi pasar properti saat ini. Pasalnya, Perbankan di Indonesia masih memberikan suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) yang cukup tinggi. Dengan demikian, pengaruhnya tidak terlalu signifikan, terutama pada pembelian properti yang dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ketua DPD Real Estat Indonesia DKI Jakarta, Amran Nukman, mengatakan turunnya BI Rate tidak akan berberkontribusi dalam mendorong pertumbuhan pada perkembangan pasar properti di Indonesia.
BI rate turun, permintaan properti tak terpengaruh
JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 25 basis poin dianggap tak akan begitu memengaruhi pasar properti saat ini. Pasalnya, Perbankan di Indonesia masih memberikan suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) yang cukup tinggi. Dengan demikian, pengaruhnya tidak terlalu signifikan, terutama pada pembelian properti yang dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ketua DPD Real Estat Indonesia DKI Jakarta, Amran Nukman, mengatakan turunnya BI Rate tidak akan berberkontribusi dalam mendorong pertumbuhan pada perkembangan pasar properti di Indonesia.