BI: Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi wajar



JAKARTA. Bank Indonesia menilai wajar banyak lembaga keuangan internasional yang merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu karena mereka melihat kondisi ekonomi dunia termasuk Indonesia dalam kacamata yang konservatif.

Salah latu lembaga keuangan yang merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah International Monetary fund (IMF). IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sebesar 4,7% saja.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, dalam beberapa hal pihaknya juga menilai perkembangan ekonomi dunia memang perlu mendapatkan perhatian. Beberapa di antaranya, adalah kondisi yang terjadi di Amerika Serikat, China dan Yunani.


Agus menilai, pertumbuhan ekonomi China memang sedang mengalami koreksi, terutama di pasar modalnya. Pasar modal China mengalami koreksi yang cukup tajam hingga 30%. "Kondisi ini akan berdampak pada negara-negara mitra mereka, termasuk kita," ujar Agus, Rabu (8/7) di Istana Negara, Jakarta.

Kemudian Yunani. Saat ini menurutnya semua negara masih mengamati perkembangan di Negeri Para Dewa tersebut, terutama pasca hasil referendum yang dikeluarkan. Meski hasil referendum mengatakan Yunani menolak bantuan, sejumlah pihak masih melihat peluang akan terjadinya kesepakatan dengan kreditur.

Kemudian, kondisi di AS sendiri menurut Agus masih menunjukan pemulihan ekonomi yang cukup konsisten. Perbaikan itu, dinilai bisa menimbulkan guncangan dikemudian hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie