KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) atau Balance of Payment menjadi sebesar US$ 11 miliar. Angka itu lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang sebesar US$ 9 miliar. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, surplus tersebut disumbang oleh defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang semakin membaik. Tahun lalu, CAD tercatat US$ 16,3 miliar atau 1,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini jauh di bawah defisit tahun 2013 dan 2014 yang masing-masing sebesar US$ 29 miliar dan US$ 27 miliar. Tahun ini, pihaknya memperkirakan CAD tahun ini di kisaran 15%-2% dari PDB dan di tahun depan sebesar 2%-2,5% dari PDB. Walaupun, pendapatan primer dan neraca jasa masih menjadi tantangan lantaran menjadi penyebab utama defisit transaksi berjalan.
BI revisi surplus NPI lebih tinggi jadi US$11M
KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) atau Balance of Payment menjadi sebesar US$ 11 miliar. Angka itu lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang sebesar US$ 9 miliar. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, surplus tersebut disumbang oleh defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang semakin membaik. Tahun lalu, CAD tercatat US$ 16,3 miliar atau 1,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini jauh di bawah defisit tahun 2013 dan 2014 yang masing-masing sebesar US$ 29 miliar dan US$ 27 miliar. Tahun ini, pihaknya memperkirakan CAD tahun ini di kisaran 15%-2% dari PDB dan di tahun depan sebesar 2%-2,5% dari PDB. Walaupun, pendapatan primer dan neraca jasa masih menjadi tantangan lantaran menjadi penyebab utama defisit transaksi berjalan.