BI: Riil interest rate Indonesia menarik investor asing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya (BI 7-Day Reverse Repo Rate) sebesar 50 basis points (bps) menjadi 5,25%. Dengan demikian, dalam kurun waktu dua bulan, BI telah menaikkan bunga acuannya mencapai 100 bps.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan tersebut merupakan langkah lanjutan Bank Indonesia untuk secara pre-emptive, front-loading, dan ahead of the curve menjaga daya saing pasar keuangan domestik terhadap perubahan kebijakan moneter sejumlah negara dan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Perry melanjutkan, kenaikan ini akan membawa imbal hasil (yield) pasar keuangan Indonesia, khususnya fix income yakni surat berharga negara (SBN) lebih kompetitif dan menarik bagi investor, khususnya investor asing.


"Riil interest rate kita, kalau ekspektasi inflasi 3,5% adalah 1,75%. Dibanding negara lain, riil interest rate kita mempunyai daya saing yang menarik," kata Perry di kantornya, Jumat (29/6).

Dengan interest rate yang lebih menarik, Perry berharap akan lebih banyak menarik inflow, khususnya dalam bentuk SBN. Dengan masuknya inflow itu, maka suplai dollar Amerika Serikat (AS) akan bertambah. "Karenanya, akan mendukung stabilitas kurs rupiah," tambahnya.

Untuk diketahui, nilai tukar rupiah pada Juni 2018 mendapat tekanan terutama sejak pertengahan bulan, yang dipicu penguatan dollar AS yang terjadi dalam skala global. Pada tanggal 28 Juni 2018, rupiah tercatat Rp 14.390 per dollar AS, melemah 3,44% point to point dibandingkan dengan level akhir Mei 2018.

Sementara dibandingkan dengan akhir Desember 2017, rupiah melemah 5,72% year to date (ytd), lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan mata uang negara berkembang lainnya seperti Filipina, India, Afrika Selatan, Brazil, dan Turki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto