KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal asing yang masuk (capital inflow) ke pasar keuangan dalam negeri sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu (year to date) mencapai Rp 137 triliun. Jumlah itu lebih tinggi dibanding capital inflow sepanjang 2016 yang sebesar Rp 126 triliun. Hal tersebut, salah satunya lantaran risiko investasi Indonesia yang tercermin pada risiko gagal bayar alias credit default swap (CDS) obligasi pemerintah menurun. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, CDS Indonesia saat ini berada di kisaran 94, jauh lebih rendah dibanding awal tahun yang berada di level 157. "Kan artinya di bawah 100. Kalau kita bandingkan awal tahun 2017 itu CDS di kisaran 157, jadi menunjukan bahwa risiko Indonesia semakin dapat diterima dan ini bagus untuk kesiapan Indonesia masuk di 2018," kata Agus, akhir pekan lalu.
BI: Risiko turun, capital inflow lebih tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal asing yang masuk (capital inflow) ke pasar keuangan dalam negeri sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu (year to date) mencapai Rp 137 triliun. Jumlah itu lebih tinggi dibanding capital inflow sepanjang 2016 yang sebesar Rp 126 triliun. Hal tersebut, salah satunya lantaran risiko investasi Indonesia yang tercermin pada risiko gagal bayar alias credit default swap (CDS) obligasi pemerintah menurun. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, CDS Indonesia saat ini berada di kisaran 94, jauh lebih rendah dibanding awal tahun yang berada di level 157. "Kan artinya di bawah 100. Kalau kita bandingkan awal tahun 2017 itu CDS di kisaran 157, jadi menunjukan bahwa risiko Indonesia semakin dapat diterima dan ini bagus untuk kesiapan Indonesia masuk di 2018," kata Agus, akhir pekan lalu.