JAKARTA. Mata uang garuda masih terus loyo. Bank Indonesia (BI) memandang pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir terjadi akibat tekanan eksternal dan internal. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan hingga 5 Juni 2015 secara year to date (ytd), rupiah mengarah ke level Rp 13.276 per dollar Amerika Serikat (AS). Dari sisi eksternal, tekanan terhadap rupiah didorong oleh penguatan dollar AS. Penguatan ini ditopang oleh berlanjutnya kebijakan quantitative easing (QE) yang ditempuh Bank Sentral Eropa (ECB) serta masih tingginya kekhawatiran negosiasi fiskal yang terjadi di Yunani. "Sedang faktor dari domestik karena sentimen melemahnya pertumbuhan ekonomi triwulan I-2015," ujar Agus dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (8/6).
BI: Rupiah lemah akibat eksternal dan internal
JAKARTA. Mata uang garuda masih terus loyo. Bank Indonesia (BI) memandang pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir terjadi akibat tekanan eksternal dan internal. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan hingga 5 Juni 2015 secara year to date (ytd), rupiah mengarah ke level Rp 13.276 per dollar Amerika Serikat (AS). Dari sisi eksternal, tekanan terhadap rupiah didorong oleh penguatan dollar AS. Penguatan ini ditopang oleh berlanjutnya kebijakan quantitative easing (QE) yang ditempuh Bank Sentral Eropa (ECB) serta masih tingginya kekhawatiran negosiasi fiskal yang terjadi di Yunani. "Sedang faktor dari domestik karena sentimen melemahnya pertumbuhan ekonomi triwulan I-2015," ujar Agus dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (8/6).