JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mewaspadai nilai tukar rupiah yang diprediksi masih akan melemah tahun depan. Hal ini melihat kondisi nilai tukar mata uang Amerika Serikat yang semakin kuat. Sebagai informasi, nilai tukar rupiah saat ini mencapai Rp12.347 yang meningkat dari hari sebelumnya sebesar Rp 12.352. Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menilai pelemahan mata uang rupiah disebabkan dua faktor, yaitu pengaruh nilai tukar AS dan defisit neraca perdagangan. Untuk nilai tukar AS yang menguat, Agus Marto mengatakan hal ini dikarenakan pertumbuhan Amerika Serikat yang mengalami titik cerah. Sedangkan untuk neraca perdagangan, meskipun mengalami surplus dibanding sebelumnya, namun ekspor barang Indonesia di kuartal III menurun dibanding kuartal II.
BI: Rupiah masih akan tertekan tahun depan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mewaspadai nilai tukar rupiah yang diprediksi masih akan melemah tahun depan. Hal ini melihat kondisi nilai tukar mata uang Amerika Serikat yang semakin kuat. Sebagai informasi, nilai tukar rupiah saat ini mencapai Rp12.347 yang meningkat dari hari sebelumnya sebesar Rp 12.352. Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menilai pelemahan mata uang rupiah disebabkan dua faktor, yaitu pengaruh nilai tukar AS dan defisit neraca perdagangan. Untuk nilai tukar AS yang menguat, Agus Marto mengatakan hal ini dikarenakan pertumbuhan Amerika Serikat yang mengalami titik cerah. Sedangkan untuk neraca perdagangan, meskipun mengalami surplus dibanding sebelumnya, namun ekspor barang Indonesia di kuartal III menurun dibanding kuartal II.