KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Bank Indonesia (BI) menyebut, dunia sedang menghadapi risiko stagflasi yang serius. Hal ini akibat dampak majemuk dari pandemi Covid-19 dan juga ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang belum juga usai, membuat pertumbuhan ekonomi global terganggu. Deputi Gubernur BI Juda Agung menyatakan pada Juni lalu, Bank Dunia telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9%, setelah revisi pertama pada April sebesar 3,2%. Kemudian, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) juga memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk tahun 2022 menjadi hanya sekitar 3%. Dia juga mengatakan, inflasi juga meningkat diseluruh dunia, dengan harga pangan dan energi yang mencapai rekor tertingginya. Akibatnya dari kondisi tersebut masyarakat seluruh dunia terpukul.
BI Sebut Dunia Sedang Hadapi Risiko Stagflasi, Indonesia Masih Aman?
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Bank Indonesia (BI) menyebut, dunia sedang menghadapi risiko stagflasi yang serius. Hal ini akibat dampak majemuk dari pandemi Covid-19 dan juga ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang belum juga usai, membuat pertumbuhan ekonomi global terganggu. Deputi Gubernur BI Juda Agung menyatakan pada Juni lalu, Bank Dunia telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9%, setelah revisi pertama pada April sebesar 3,2%. Kemudian, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) juga memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk tahun 2022 menjadi hanya sekitar 3%. Dia juga mengatakan, inflasi juga meningkat diseluruh dunia, dengan harga pangan dan energi yang mencapai rekor tertingginya. Akibatnya dari kondisi tersebut masyarakat seluruh dunia terpukul.