BI Segera Bahas SDM Perbankan Syariah



JAKARTA. Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi salah satu tantangan bagi industri perbankan. Demikian pernyataan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman D. Hadad dalam acara diskusi "Membangun Ketahanan Usaha Perbankan Syariah", Rabu (21/4), di Jakarta.Untuk itu, BI akan segera memanggil para Chief Executive Officer (CEO) perbankan syariah guna membahas berbagai kendala yang terjadi di perbankan syariah. "Besok Jumat (23/4), saya akan bertemu dengan CEO-CEO bank syariah. Salah satunya membahas mengenai SDM," kata Muliaman.Saat ini, lanjut Muliaman, potensi perbankan syariah luar biasa. Memang, industri perbankan syariah masih sebesar 3% dari total aset perbankan di Indonesia."Namun, pertumbuhan perbankan syariah tahun lalu mencapai 30%. Tahun ini saya kira masih akan tetap tumbuh setidaknya 30-40%. Para pemain baru juga akan masuk seperti BNI Syariah, Bank Jabar-Banten, dan Maybank Indocorp," ujar Muliaman.Dia bilang, sayangnya pertumbuhan itu tak diimbangi oleh SDM bank syariah yang memadai. "Kita memang masih kekurangan bankir-bankir syariah. Tak heran jika ada sumber daya yang pindah-pindah ke bank lain," tegasnya.Selain SDM, hal lain yang masih perlu dibahas adalah Teknologi Informasi (TI), pengembangan produk, dan komunikasi di kalangan praktisi perbankan syariah. Muliaman menjelaskan, IT sangat dibutuhkan untuk peningkatan layanan terhadap nasabah.Pada pengembangan produk, Muliaman berharap, perbankan syariah mampu lebih optimal di bidang inovasi produk syariah. "Saat ini produk-produk bank syariah masih sederhana, dengan mengandalkan prinsip-prinsip jual-beli. Padahal, sebenarnya, cakupan produk bank syariah ini lebih banyak dari bank umum. Ini yang belum banyak kita dalami," tegas Muliaman.Sementara dalam hal komunikasi, Muliaman meminta perbankan syariah lebih meningkatkan dan menguatkan komunikasi di antara sesama bank syariah. Pembentukan jaringan komunikasi berlandaskan kekeluargaan sangat diperlukan untuk makin menopang pertumbuhan industri perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Johana K.