JAKARTA. Kendati bergerak pelan, namun selisih antara suku bunga deposito dan kredit terus mengalami penurunan. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan selisih di antara kedua suku bunga tersebut pada Januari 2012 mengecil dibandingkan Desember 2011. "Hal tersebut disebabkan karena respons penurunan suku bunga deposito lebih besar dibandingkan dengan suku bunga kredit," demikian terungkap dalam Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) Bank Indonesia edisi Maret 2012. Rata-rata suku bunga deposito turun sebesar 21 bps menjadi 6,26% dibandingkan dengan Desember 2011 sebesar 6,35%. Sementara rata-rata suku bunga kredit pada Januari 2012 turun 11 bps menjadi 12,67% dari 12,78% pada Desember 2011. Penurunan suku bunga kredit ini sejalan dengan penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) di periode serupa. Penurunan SBDK tersebut dikontribusi penurunan pada seluruh komponen, yakni harga pokok dana untuk kredit (HPDK), biaya overhead, dan margin keuntungan. Berdasarkan segmennya, SBDK pada Januari 2012 tercatat sebesar 10,12% untuk korporasi, 11,52% untuk ritel, 10,62% untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan 11,22% untuk segmen non KPR. Sementara itu, dari Desember 2011 ke Januari 2012 suku bunga kredit modal kerja (KMK) turun 7 bps menjadi 12,09%, suku bunga kredit investasi (KI) turun 31 bps menjadi 11,73%, sedangkan suku bunga kredit konsumsi (KK) tetap di level 14,19%. "Ke depan, potensi penurunan suku bunga kredit ke depan masih cukup besar sejalan dengan perbaikan efisiensi operasional perbankan, serta efisiensi penyaluran dana perbankan guna mendukung pertumbuhan ekonomi," sebut BI dalam TKM.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI : Selisih bunga deposito dan kredit mengecil
JAKARTA. Kendati bergerak pelan, namun selisih antara suku bunga deposito dan kredit terus mengalami penurunan. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan selisih di antara kedua suku bunga tersebut pada Januari 2012 mengecil dibandingkan Desember 2011. "Hal tersebut disebabkan karena respons penurunan suku bunga deposito lebih besar dibandingkan dengan suku bunga kredit," demikian terungkap dalam Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) Bank Indonesia edisi Maret 2012. Rata-rata suku bunga deposito turun sebesar 21 bps menjadi 6,26% dibandingkan dengan Desember 2011 sebesar 6,35%. Sementara rata-rata suku bunga kredit pada Januari 2012 turun 11 bps menjadi 12,67% dari 12,78% pada Desember 2011. Penurunan suku bunga kredit ini sejalan dengan penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) di periode serupa. Penurunan SBDK tersebut dikontribusi penurunan pada seluruh komponen, yakni harga pokok dana untuk kredit (HPDK), biaya overhead, dan margin keuntungan. Berdasarkan segmennya, SBDK pada Januari 2012 tercatat sebesar 10,12% untuk korporasi, 11,52% untuk ritel, 10,62% untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan 11,22% untuk segmen non KPR. Sementara itu, dari Desember 2011 ke Januari 2012 suku bunga kredit modal kerja (KMK) turun 7 bps menjadi 12,09%, suku bunga kredit investasi (KI) turun 31 bps menjadi 11,73%, sedangkan suku bunga kredit konsumsi (KK) tetap di level 14,19%. "Ke depan, potensi penurunan suku bunga kredit ke depan masih cukup besar sejalan dengan perbaikan efisiensi operasional perbankan, serta efisiensi penyaluran dana perbankan guna mendukung pertumbuhan ekonomi," sebut BI dalam TKM.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News