BI serap SBSN di pasar primer, begini tanggapan ekonom



KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah terjun ke pasar primer. Dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara yang diadakan oleh pemerintah, kali ini BI telah serap sebanyak Rp 1,7 triliun dari total Rp 9,98 triliun yang telah dimenangkan oleh pemerintah.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, langkah yang dilakukan oleh bank sentral tersebut merupakan bentuk bank sentral sebagai the last resort.

Baca Juga: Sudah masuk ke pasar perdana, BI serap SBSN Rp 1,7 triliun

Meski begitu, berdasarkan aturan yang ditetapkan, BI hanya boleh menyerap secara terukur, yaitu menyerap SBSN maksimal 30% dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 25%.

Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memandang, langkah BI yang membeli SBN di pasar primer ini merupakan langkah untuk menginjeksi uang ke perekonomian.

"BI membeli SBN dari pemerintah, dan uang yang diterima oleh pemerintah dari penjualan tersebut digunakan untuk belanja sehingga rumah-rumah tangga memperoleh tambahan pendapatan," kata Eric kepada Kontan.co.id, Rabu (22/4).

Baca Juga: Sukuk seri PBS004 paling banyak diburu dan dimenangkan pada lelang Selasa (21/4)

Editor: Noverius Laoli