JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berjanji, akan menerapkan aturan pemeringkatan atau rating kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebelum Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015 mendatang. Bank sentral tengah mematangkan penyusunan metodologi penilaian UMKM, yang diharapkan rampung tahun depan. BI melakukan uji coba metodologi tersebut pada sepuluh bank perkreditan rakyat (BPR), dengan mengambil sampel 20 debitur di masing-masing bank. Lalu, BI akan mengecek rekam jejak dan memberi peringkat UMKM tersebut. BI saat ini telah melakukan uji coba di empat bank. Y Santoso Wibowo, Deputi Direktur Kredit, BPR, dan UMKM BI menjelaskan, perusahaan pemeringkat bisa menggunakan metodologi ini sebagai acuan memperingkat UMKM. Perusahaan yang memperingkat, hanya yang sudah mendapatkan pengakuan dari bank sentral. "Perusahaan rating tersebut harus independen sehingga hasilnya bisa menunjukkan yang sebenarnya," ujar dia, akhir pekan lalu.
BI siapkan cara peringkat UMKM
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berjanji, akan menerapkan aturan pemeringkatan atau rating kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebelum Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015 mendatang. Bank sentral tengah mematangkan penyusunan metodologi penilaian UMKM, yang diharapkan rampung tahun depan. BI melakukan uji coba metodologi tersebut pada sepuluh bank perkreditan rakyat (BPR), dengan mengambil sampel 20 debitur di masing-masing bank. Lalu, BI akan mengecek rekam jejak dan memberi peringkat UMKM tersebut. BI saat ini telah melakukan uji coba di empat bank. Y Santoso Wibowo, Deputi Direktur Kredit, BPR, dan UMKM BI menjelaskan, perusahaan pemeringkat bisa menggunakan metodologi ini sebagai acuan memperingkat UMKM. Perusahaan yang memperingkat, hanya yang sudah mendapatkan pengakuan dari bank sentral. "Perusahaan rating tersebut harus independen sehingga hasilnya bisa menunjukkan yang sebenarnya," ujar dia, akhir pekan lalu.