JAKARTA. Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1432 Hijriah serta liburan panjang, Bank Indonesia (BI) mengantisipasi kebutuhan uang tunai masyarakat dengan meningkatkan distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat BI dan kantor BI di daerah."BI memproyeksikan kebutuhan uang (outflow) selama Ramadan dan Idul Fitri sebesar Rp 61,36 triliun," tutur Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi Mitroatmodjo dalam konferensi pers persiapan BI jelang Ramadan dan Idul Fitri, Kamis (28/7).Artinya persiapan dana tersebut naik Rp 6,57 triliun atau meningkat 12% dibandingkan realisasi kebutuhan pada tahun sebelumnya, Rp 54,78 triliun. Sementara itu, persediaan uang tunai secara nasional pada akhir Juli 2011 sebesar Rp 123,39 triliun, yang terdiri dari uang pecahan besar (UPB) sebesar Rp 106,86 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) sebesar Rp 16,53 triliun.Untuk kegiatan pembayaran secara non tunai, bank sentral telah memenuhi kebutuhan infrastruktur agar dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan mengimplementasikan mekanisme setelmen periodik pada Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKBN) atau close to real time.Ardhayadi menjelaskan, dengan implementasi mekanisme tersebut maka setelmen kliring kredit dalam satu siklus dapat dilakukan beberapa kali secara periodik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Bank pun dapat melakukan pembukuan ke rekening nasabah penerima lebih cepat dari sebelumnya. "Transfer kredit dapat diterima nasabah pada hari yang sama," tambah Ardhayadi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI siapkan Rp 61,63 triliun menjelang Ramadan dan Idul Fitri
JAKARTA. Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1432 Hijriah serta liburan panjang, Bank Indonesia (BI) mengantisipasi kebutuhan uang tunai masyarakat dengan meningkatkan distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat BI dan kantor BI di daerah."BI memproyeksikan kebutuhan uang (outflow) selama Ramadan dan Idul Fitri sebesar Rp 61,36 triliun," tutur Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi Mitroatmodjo dalam konferensi pers persiapan BI jelang Ramadan dan Idul Fitri, Kamis (28/7).Artinya persiapan dana tersebut naik Rp 6,57 triliun atau meningkat 12% dibandingkan realisasi kebutuhan pada tahun sebelumnya, Rp 54,78 triliun. Sementara itu, persediaan uang tunai secara nasional pada akhir Juli 2011 sebesar Rp 123,39 triliun, yang terdiri dari uang pecahan besar (UPB) sebesar Rp 106,86 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) sebesar Rp 16,53 triliun.Untuk kegiatan pembayaran secara non tunai, bank sentral telah memenuhi kebutuhan infrastruktur agar dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan mengimplementasikan mekanisme setelmen periodik pada Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKBN) atau close to real time.Ardhayadi menjelaskan, dengan implementasi mekanisme tersebut maka setelmen kliring kredit dalam satu siklus dapat dilakukan beberapa kali secara periodik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Bank pun dapat melakukan pembukuan ke rekening nasabah penerima lebih cepat dari sebelumnya. "Transfer kredit dapat diterima nasabah pada hari yang sama," tambah Ardhayadi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News