JAKARTA. Perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 akan segera tiba. Bank Indonesia (BI) mempersiapkan pemenuhan kebutuhan uang tunai untuk kebutuhan perayaan tersebut sebesar Rp 88 triliun-Rp 94 triliun, atau meningkat 3%-10% dibandingkan realisasi uang tunai sebesar Rp 85,6 triliun di akhir tahun 2015. Yudi Harymukti, Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI mengatakan, perputaran uang tunai saat Natal dan Tahun Baru 2017 digunakan untuk transaksi pembayaran. Nah, transaksi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Transaksi pembayaran secara tunai akan naik sehingga ada pengaruh ke ekonomi,” katanya, Rabu (21/12). Lanjutnya, faktor-faktor lain yang menyebabkan kenaikan kebutuhan uang tunai di akhir tahun adalah disbursement anggaran pemerintah, pemda, swasta. Kemudian, jumlah hari libur bulan Desember lebih banyak dibandingkan tahun 2015 yakni dari 7 hari menjadi 9 hari, dan pengeluaran uang baru Tahun Emisi 2016.
BI siapkan uang tunai Rp 94 triliun jelang Natal
JAKARTA. Perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 akan segera tiba. Bank Indonesia (BI) mempersiapkan pemenuhan kebutuhan uang tunai untuk kebutuhan perayaan tersebut sebesar Rp 88 triliun-Rp 94 triliun, atau meningkat 3%-10% dibandingkan realisasi uang tunai sebesar Rp 85,6 triliun di akhir tahun 2015. Yudi Harymukti, Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI mengatakan, perputaran uang tunai saat Natal dan Tahun Baru 2017 digunakan untuk transaksi pembayaran. Nah, transaksi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Transaksi pembayaran secara tunai akan naik sehingga ada pengaruh ke ekonomi,” katanya, Rabu (21/12). Lanjutnya, faktor-faktor lain yang menyebabkan kenaikan kebutuhan uang tunai di akhir tahun adalah disbursement anggaran pemerintah, pemda, swasta. Kemudian, jumlah hari libur bulan Desember lebih banyak dibandingkan tahun 2015 yakni dari 7 hari menjadi 9 hari, dan pengeluaran uang baru Tahun Emisi 2016.