JAKARTA. Bank Indonesia (BI) membenarkan bahwa tekanan dollar Amerika Serikat (AS) sangat tinggi terhadap rupiah. Sepanjang Mei 2013, nilai tukar rupiah secara point to point melemah sebesar 0,74% (mtm) dan mencapai Rp9.795 per dolar AS atau secara rata-rata melemah 0,36% (mtm) ke Rp9.758. “Tekanan terhadap nilai tukar rupiah terutama dipengaruhi oleh reposisi aset keuangan dari emerging market,” jelas Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs. Ini terkait kemungkinan penyesuaian stimulus moneter oleh the Fed serta sentimen terhadap defisit fiskal dan transaksi berjalan di dalam negeri.
Namun BI tak terlalu khawatir, sebab pelemahan nilai tukar juga terjadi pada mata uang negara-negara di kawasan Asia.