JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang salah satu agenda reformasi struktural yang harus dilakukan adalah memperluas ruang fiskal. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperluas hal tersebut adalah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Maka dari itu, wacana pemerintah melakukan subsidi tetap ataupun kenaikan BBM didukung BI. "Bagus untuk keberlangsungan fiskal," ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Solikin M. Juhro yang ditemui usai Diskusi Menyongsong Peta Baru Kebijakan Ekonomi Indonesia di Jakarta, Senin (7/4). Solikin bilang, memang akan ada dampak pada inflasi. Namun, dampak tersebut temporer dan dapat diantisipasi. Bagaimana memperkuat koordinasi antara BI dan pemerintah menjadi titik krusial yang mesti disiapkan untuk mengantisipasi inflasi. "Jangan sampai terlambat seperti dulu," tandas Solikin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI: Subsidi BBM berkurang bagus untuk ruang fiskal
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang salah satu agenda reformasi struktural yang harus dilakukan adalah memperluas ruang fiskal. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperluas hal tersebut adalah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Maka dari itu, wacana pemerintah melakukan subsidi tetap ataupun kenaikan BBM didukung BI. "Bagus untuk keberlangsungan fiskal," ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Solikin M. Juhro yang ditemui usai Diskusi Menyongsong Peta Baru Kebijakan Ekonomi Indonesia di Jakarta, Senin (7/4). Solikin bilang, memang akan ada dampak pada inflasi. Namun, dampak tersebut temporer dan dapat diantisipasi. Bagaimana memperkuat koordinasi antara BI dan pemerintah menjadi titik krusial yang mesti disiapkan untuk mengantisipasi inflasi. "Jangan sampai terlambat seperti dulu," tandas Solikin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News