BI: Sumber pertumbuhan ekonomi dari pemerintah



KONTAN.CO.ID - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, setelah pemangkasan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DRR) menjadi 4,5%, sumber pertumbuhan ekonomi ke depan tetap berasal dari pemerintah. Menurut Agus, pengeluaran pemerintah menjadi hal penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di semester kedua tahun ini, setelah terkontaksi di kuartal kedua lalu. Terutama, pengeluaran untuk pembangunan infrastruktur. "Kami ke depan melihat sumber pertumbuhan ekonomi 2017 betul-betul adalah dari pemerintah," kata Agus, Selasa (22/8). Tak hanya itu, Agus juga melihat kinerja investasi ke depan akan tetap tumbuh dengan baik. Sebab, kinerja investasi bangunan di kuartal kedua lalu menunjukkan pertumbuhan yang baik. "Bukan hanya oleh pemerintah, tetapi swasta juga mendukung. Di semester kedua investasi kami harap membaik dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia," tambah dia. Dari sisi ekspor, kinerjanya di kuartal ketiga masih membaik, tetapi di kuartal keempat akan terkoreksi karena harga dan permintaan produk manufaktur akan sedikit melemah. "Tetapi pertumbuhan ekonomi 2017 kami masih tetap yakini 5%-5,4% dan 2018 sebesar 5,1%-5,5%," kata Agus. Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan, secara spasial kinerja ekspor yang rendah terjadi di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Namun, BI akan aktif melakukan upaya memfokuskan dua hal bersama kementerian dan lembaga (K/L) lainnya. Pertama, mencari sumber ekonomi baru. "Kami melakukan diversifikasi produk," kata Rosmaya. Kedua, memperkuat kinerja subsektor agroindustri yang berpotensi memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Beberapa produk agroindustri yang bisa dikembangkan antara lain kelapa sawit, karet, teh, gula, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina