SURABAYA. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus siap-siap menghadapi pasar bebas di kawasan ASEAN. Soalnya, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bakal dimulai pada tahun 2015 nanti. Pengusaha UMKM yang tak siap berkompetisi, bisa gulung tikar. Tantangan yang dihadapi pengusaha UMKM di Indonesia tak sedikit. Salah satu persoalan utama adalah permodalan. Karena itu, Bank Indonesia (BI) sibuk menggodok sejumlah kebijakan untuk memperkuat sektor UMKM. Wini Purwanti, Kepala Divisi Kerjasama dan Koordinasi Program UMKM, Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM (DPAU) BI menyatakan tengah fokus mengembangkan tiga hal. Pertama, pengembangan infrastruktur keuangan untuk meningkatkan akses UMKM ke perbankan. "BI fokus mematangkan pemeringkatan kredit UMKM untuk meningkatkan kredit perbankan di sektor UMKM" kata Wini, di seminar Pemberdayan UMKM dalam Menghadapi MEA, Kamis, (12/9).
BI susun kebijakan agar UMKM siap hadapi MEA
SURABAYA. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus siap-siap menghadapi pasar bebas di kawasan ASEAN. Soalnya, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bakal dimulai pada tahun 2015 nanti. Pengusaha UMKM yang tak siap berkompetisi, bisa gulung tikar. Tantangan yang dihadapi pengusaha UMKM di Indonesia tak sedikit. Salah satu persoalan utama adalah permodalan. Karena itu, Bank Indonesia (BI) sibuk menggodok sejumlah kebijakan untuk memperkuat sektor UMKM. Wini Purwanti, Kepala Divisi Kerjasama dan Koordinasi Program UMKM, Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM (DPAU) BI menyatakan tengah fokus mengembangkan tiga hal. Pertama, pengembangan infrastruktur keuangan untuk meningkatkan akses UMKM ke perbankan. "BI fokus mematangkan pemeringkatan kredit UMKM untuk meningkatkan kredit perbankan di sektor UMKM" kata Wini, di seminar Pemberdayan UMKM dalam Menghadapi MEA, Kamis, (12/9).