BI Tahan Suku Bunga, Kinerja Reksadana Pasar Uang Menguat pada Kuartal I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana pasar uang di kuartal I 2023 tercatat mengalami peningkatan tipis. Berdasarkan data Infovesta, kinerja reksadana pasar uang di kuartal I 2023 naik 0,93%. Sementara, kinerja reksadana pasar uang di bulan Maret 2023 tercatat naik 0,33%.

Beberapa manajer investasi (MI) juga mencatatkan kinerja reksadana pasar uang yang baik di kuartal I 2023, termasuk HPAM Ultima Money Market yang kinerjanya naik 1,2% di kuartal I 2023.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, kenaikan kinerja reksadana pasar uang di kuartal I 2023 disebabkan oleh faktor kebijakan BI untuk tidak mengubah tingkat suku bunga acuan tetap pada level 5,75%.


“Hal itu ditambah dengan rendahnya inflasi pada kuartal I 2023, sehingga membuat investor lebih yakin bahwa tingkat suku bunga akan tetap bertahan paling tidak sampai kuartal IV 2023,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (9/4).

Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Catat Kinerja Paling Mocer pada Awal Tahun

Reza mengatakan, pada kuartal I 2023, HPAM mengalokasikan 70% - 75% dana reksadana pasar uang di instrumen obligasi di bawah 1 tahun. Perubahan aset di reksadana pasar uang kelolaan HPAM masih hanya dalam penggantian obligasi yang telah jatuh tempo ditambah dengan perbaikan kualitas rating yang lebih baik.

“Aset mata uang untuk reksadana pasar uang HPAM Ultima Money Market hanya pada instrumen investasi dalam rupiah,” ungkapnya.

Reza mengatakan, dana kelolaan alias asset under management (AUM) reksadana pasar uang di HPAM pada kuartal I 2023 sebesar Rp 655 miliar. Dengan raihan itu, HPAM optimistis AUM reksadana pasar uang di akhir tahun 2023 bisa mencapai Rp 2 triliun.

Menurut Reza, kinerja reksadana pasar uang di tahun 2023 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2022.

Sebab, tingkat suku bunga di tahun 2023 diperkirakan sudah mencapai tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dikarenakan kenaikan tingkat suku bunga dari 3,5% di tahun 2022 mencapai 5,75% di tahun 2023.

Baca Juga: Kinerja Reksadana Saham HPAM Naik di Kuartal Pertama 2023

Sementara, dari sisi supply obligasi, Reza melihat kebutuhan korporasi untuk membiayai keperluan operasional masih cukup tinggi, sehingga penerbitan obligasi korporasi di tahun 2023 juga akan cukup tinggi.

“Reksadana pasar uang juga lebih likuid dibandingkan deposito. Kami memperkirakan tingkat imbal hasil reksadana pasar uang dapat mencapai level 4% - 5% di tahun 2023,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi