JAKARTA. Gejolak politik dan ekonomi di Amerika Serikat (AS) terus menghantui Indonesia. Kendati masalah plafon utang AS telah disepakati senat, namun hal itu berlangsung hanya sementara. Karena itu, Bank Indonesia (BI) masih terus mencari dana siaga untuk menghadapi rencana pengurangan stimulus AS yang kemungkinan terjadi tahun depan. Buktinya, dalam kunjungan ke Washington, AS, pekan lalu, BI menandatangani swap agreement untuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara senilai US$ 2 miliar. Dana siaga yang diberi nama ASEAN Swap Agreement tersebut telah ditandatangani oleh 10 negara di kawasan Asia Tenggara.
BI tandatangani ASEAN swap agreement US$ 2 miliar
JAKARTA. Gejolak politik dan ekonomi di Amerika Serikat (AS) terus menghantui Indonesia. Kendati masalah plafon utang AS telah disepakati senat, namun hal itu berlangsung hanya sementara. Karena itu, Bank Indonesia (BI) masih terus mencari dana siaga untuk menghadapi rencana pengurangan stimulus AS yang kemungkinan terjadi tahun depan. Buktinya, dalam kunjungan ke Washington, AS, pekan lalu, BI menandatangani swap agreement untuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara senilai US$ 2 miliar. Dana siaga yang diberi nama ASEAN Swap Agreement tersebut telah ditandatangani oleh 10 negara di kawasan Asia Tenggara.