JAKARTA. Angin segar berhembus di tengah kegersangan pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia (BI) akan kembali melonggarkan kebijakan untuk menjaga likuiditas perbankan Indonesia. Agus D.W Martowardojo, Gubernur BI mengatakan, BI akan memperkenalkan Giro Wajib Minimum (GWM) averaging pada 2017 mendatang kepada perbankan. Agus mengumumkan, GWM averaging dihadapan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Kabinet Kerja, bankir pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di JCC Senayan-Jakarta. Gambarannya, selama ini, bank harus memenuhi rasio GWM primer sebesar 6,5% setiap waktu. Nah, dengan adanya GWM averaging ini membuat bank tidak harus menjaga rasio GWM primer mereka tetap sama atau 6,5% setiap hari. Pasalnya, BI akan mengubah perhitungan GWM primer melalui GWM averaging dengan membentuk skema waktu maintenance period.
BI terapkan GWM averaging mulai 2017
JAKARTA. Angin segar berhembus di tengah kegersangan pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia (BI) akan kembali melonggarkan kebijakan untuk menjaga likuiditas perbankan Indonesia. Agus D.W Martowardojo, Gubernur BI mengatakan, BI akan memperkenalkan Giro Wajib Minimum (GWM) averaging pada 2017 mendatang kepada perbankan. Agus mengumumkan, GWM averaging dihadapan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Kabinet Kerja, bankir pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di JCC Senayan-Jakarta. Gambarannya, selama ini, bank harus memenuhi rasio GWM primer sebesar 6,5% setiap waktu. Nah, dengan adanya GWM averaging ini membuat bank tidak harus menjaga rasio GWM primer mereka tetap sama atau 6,5% setiap hari. Pasalnya, BI akan mengubah perhitungan GWM primer melalui GWM averaging dengan membentuk skema waktu maintenance period.