JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2016 mencapai inflasi sebesar 0,19 persen secara bulanan. Capaian ini lebih rendah dari perkiraan bank sentral. "Inflasi IHK tersebut terutama disumbang oleh inflasi komponen bahan makanan harganya fluktuatif (volatile foods)," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat dalam keterangan resmi, Jumat (1/4/2016). Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara year to date (ytd) dan tahunan (yoy) masing-masing mencapai 0,62 persen (ytd) dan 4,45 persen secara tahunan (yoy). Capaian tersebut pun berada dalam kisaran sasaran inflasi bank sentral, yaitu sebesar 4 plus minus 1 persen (yoy).
BI tetap waspadai "volatile food" penyebab inflasi
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2016 mencapai inflasi sebesar 0,19 persen secara bulanan. Capaian ini lebih rendah dari perkiraan bank sentral. "Inflasi IHK tersebut terutama disumbang oleh inflasi komponen bahan makanan harganya fluktuatif (volatile foods)," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat dalam keterangan resmi, Jumat (1/4/2016). Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara year to date (ytd) dan tahunan (yoy) masing-masing mencapai 0,62 persen (ytd) dan 4,45 persen secara tahunan (yoy). Capaian tersebut pun berada dalam kisaran sasaran inflasi bank sentral, yaitu sebesar 4 plus minus 1 persen (yoy).