JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengklaim, keputusan diperlebarnya batas bawah suku bunga operasi moneter dari 100 basis poin (bps) menjadi 150 bps di bawah BI rate akan mendorong transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB) ke tingkat bunga yang lebih rendah. Gubernur BI Darmin Nasution berharap, hal ini bakal memberi efek positif bagi aktivitas PUAB. "Bank yang memerlukan likuiditas dengan sesama bank akan memperoleh biaya bunga lebih rendah. Dengan begitu, biaya mereka dalam pengembangan kredit pun akan jadi lebih rendah," ujar Darmin, Kamis (8/9). Ia menambahkan, keputusan tersebut tidak diarahkan ke besarnya ekses likuiditas. Akan tetapi, diarahkan pada lebih rendahnya tanggungan biaya bagi bank-bank yang membutuhkan likuiditas mendesak.
BI: Tingkat bunga PUAB akan lebih rendah
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengklaim, keputusan diperlebarnya batas bawah suku bunga operasi moneter dari 100 basis poin (bps) menjadi 150 bps di bawah BI rate akan mendorong transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB) ke tingkat bunga yang lebih rendah. Gubernur BI Darmin Nasution berharap, hal ini bakal memberi efek positif bagi aktivitas PUAB. "Bank yang memerlukan likuiditas dengan sesama bank akan memperoleh biaya bunga lebih rendah. Dengan begitu, biaya mereka dalam pengembangan kredit pun akan jadi lebih rendah," ujar Darmin, Kamis (8/9). Ia menambahkan, keputusan tersebut tidak diarahkan ke besarnya ekses likuiditas. Akan tetapi, diarahkan pada lebih rendahnya tanggungan biaya bagi bank-bank yang membutuhkan likuiditas mendesak.