JAKARTA. Salah satu penyebab rupiah mengalami pelemahan yang dalam hingga menembus level Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS) adalah karena permintaan dollar dalam negeri yang tinggi. Transaksi dalam negeri yang masih menggunakan valuta asing (valas) dollar harus menggunakan rupiah. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, permintaan pelaku usaha domsetik untuk meminta dollar cukup tinggi. Permintaan ini bisa karena mereka mengimpor barang atau mereka adalah pelaku dalam negeri yang masih bertransaksi dalam valas. Pelaku dalam negeri yang masih bertransaksi valas dollar inilah yang ditekankan oleh BI untuk tidak terjadi lagi. "Kalau kamu ada di Indonesia harusnya transaksi dalam rupiah supaya tidak menciptakan tekanan kepada ekonomi," ujarnya, Jumat (6/3).
BI: Transaksi dalam negeri harus pakai rupiah
JAKARTA. Salah satu penyebab rupiah mengalami pelemahan yang dalam hingga menembus level Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS) adalah karena permintaan dollar dalam negeri yang tinggi. Transaksi dalam negeri yang masih menggunakan valuta asing (valas) dollar harus menggunakan rupiah. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, permintaan pelaku usaha domsetik untuk meminta dollar cukup tinggi. Permintaan ini bisa karena mereka mengimpor barang atau mereka adalah pelaku dalam negeri yang masih bertransaksi dalam valas. Pelaku dalam negeri yang masih bertransaksi valas dollar inilah yang ditekankan oleh BI untuk tidak terjadi lagi. "Kalau kamu ada di Indonesia harusnya transaksi dalam rupiah supaya tidak menciptakan tekanan kepada ekonomi," ujarnya, Jumat (6/3).