BI: Transaksi perdagangan Indonesia dengan Thailand capai Rp 121 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat penyelesaian transaksi perdagangan antara dua negara yang dilakukan di dalam wilayah salah satu negara dengan menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) dengan Thailand sepanjang Januari hingga Februari 2019 telah mencapai THB 272 juta (setara Rp 121 miliar).

"Meningkat tajam dari periode yang sama tahun lalu sebesar THB 69,5 juta atau setara Rp 30 miliar," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo, Sabtu (23/3).

Sejak diimplementasikan pada 11 Desember 2017, total transaksi perdagangan melalui LCS telah menunjukkan peningkatan. Sepanjang 2018, total transaksi perdagangan melalui LCS mencapai rata-rata THB 130 juta atau setara Rp 58 miliar per bulan.


Implementasi LCS antara Indonesia dan Thailand telah memberikan kepercayaan pasar dan berdampak positif bagi perdagangan bilateral Indonesia dan Thailand.

Perkembangan implementasi LCS tersebut menjadi salah satu topik yang mengemuka dalam diskusi pertemuan bilateral dengan Gubernur Bank of Thailand, Veerathai Santiprabhob.

Selain LCS, mereka membahas mengenai perkembangan perekonomian kedua negara serta arah dan implementasi kebijakan bank sentral terutama di bidang sistem pembayaran.

Kedua bank sentral menekankan pentingnya optimalisasi manfaat perkembangan ekonomi dan keuangan digital dengan berbagai inovasi teknologi terkini (termasuk penerapan QR Code). Guna mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Optimalisasi manfaat ditempuh dengan tetap memitigasi potensi risiko yang mungkin terjadi, termasuk dari sisi stabilitas sistem keuangan, serta Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT).

BI dan Bank of Thailand secara rutin melakukan tukar pandangan dan pengalaman sehingga dapat memperkaya dan memperkuat kapasitas kedua belah pihak dalam mengelola risiko dan tantangan ke depan.

BI dan Bank of Thailand meyakini bahwa penguatan kerja sama antar otoritas di tingkat bilateral, regional, dan multilateral menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di tengah ketidakpastian perekonomian global yang tinggi.

Ke depan, kedua Gubernur meneguhkan komitmen untuk terus memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua bank sentral, termasuk melanjutkan pertemuan bilateral dalam tataran Pimpinan Bank Sentral maupun dalam tataran teknis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto