JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini tengah fokus menyiapkan rencana kebijakan subsidi tetap untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Usulan ini akan diajukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 nanti. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyatakan, kebijakan subsidi tetap atau mix subsidy merupakan konsep yang sehat untuk fiskal Indonesia, sehingga bisa menyehatkan ketahanan fiskal pemerintah. Alasannya, dengan kebijakan subsidi tetap ini, besaran subsidi energi khususnya untuk BBM menjadi lebih pasti meski harga minyak dunia mengalami kenaikan. "Konsep kebijakan subsidi tetap tergantung pemerintah dan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), besarannya akan seperti apa nantinya. Karena dengan konsep mix subsidi, belum tentu harga BBM naik," ujar Mirza di Gedung BI, Jakarta, Jumat (24/1).Meski begitu, Mirza belum mengetahui kemanjuran kebijakan subsidi tetap terhadap inflasi. Mengingat, neraca impor energi dalam negeri masih tinggi. "Kami belum mengetahui skenario-nya seperti apa. Apakah dari skenario itu akan ada dampak kepada harga energi atau tidak. Kami menunggu pembahasan pemerintah dan DPR," jelasnya.
BI tunggu DPR dan pemerintah bahas subsidi tetap
JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini tengah fokus menyiapkan rencana kebijakan subsidi tetap untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Usulan ini akan diajukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 nanti. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyatakan, kebijakan subsidi tetap atau mix subsidy merupakan konsep yang sehat untuk fiskal Indonesia, sehingga bisa menyehatkan ketahanan fiskal pemerintah. Alasannya, dengan kebijakan subsidi tetap ini, besaran subsidi energi khususnya untuk BBM menjadi lebih pasti meski harga minyak dunia mengalami kenaikan. "Konsep kebijakan subsidi tetap tergantung pemerintah dan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), besarannya akan seperti apa nantinya. Karena dengan konsep mix subsidi, belum tentu harga BBM naik," ujar Mirza di Gedung BI, Jakarta, Jumat (24/1).Meski begitu, Mirza belum mengetahui kemanjuran kebijakan subsidi tetap terhadap inflasi. Mengingat, neraca impor energi dalam negeri masih tinggi. "Kami belum mengetahui skenario-nya seperti apa. Apakah dari skenario itu akan ada dampak kepada harga energi atau tidak. Kami menunggu pembahasan pemerintah dan DPR," jelasnya.