KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Februari ini menyimpulkan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Namun, BI menilai, fungsi intermediasi perbankan masih perlu terus menjadi perhatian dan didorong lebih kuat. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, stabilitas sistem keuangan tecermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Desember 2019 yang tinggi yakni 23,31%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 2,53% (gross) atau 1,18% (net). Baca Juga: Selain suku bunga, BI juga longgarkan lagi kebijakan makroprudensial
BI turunkan proyeksi pertumbuhan kredit Indonesia jadi hanya 9%-11% di 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Februari ini menyimpulkan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Namun, BI menilai, fungsi intermediasi perbankan masih perlu terus menjadi perhatian dan didorong lebih kuat. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, stabilitas sistem keuangan tecermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Desember 2019 yang tinggi yakni 23,31%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 2,53% (gross) atau 1,18% (net). Baca Juga: Selain suku bunga, BI juga longgarkan lagi kebijakan makroprudensial