BI ungkap efek tapering off The Fed ke stabilitas keuangan domestik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengingatkan risiko perbaikan kondisi perekonoiman Amerika Serikat (AS) terhadap stabilitas eksternal Indonesia. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pada Februari 2021 lalu sudah ada kekhawatiran bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan mulai mengerem stimulus (tapering off) seiring dengan pemulihan ekonomi AS yang cepat. 

Isu tersebut akhirnya membuat stabilitas eksternal Indonesia gonjang ganjing, salah satunya adalah dengan keluarnya modal asing dari pasar keuangan dalam negeri (capital outflow). 


Baca Juga: Bicara soal taper tantrum, ini yang dikhawatirkan Sri Mulyani

“Dengan kondisi tersebut juga berimbas pada nilai tukar rupiah dan adanya kenaikan yield Surat Berharga Negara (SBN) kita,” jelas Perry kepada komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (14/6). 

Ke depan, Perry berjanji untuk terus melakukan langkah stabilitas bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Hal ini dilakukan dengan tidak hanya pada nilai tukar rupiah, tetapi juga langkah bersama untuk stabilisasi SBN. 

Perry juga terus mencermati kondisi ini karena tetap ada kekhawatiran akan isu rambatan ke ekonomi global yang menjadi sangat penting. 

Selanjutnya: Per April 2021, LPS catat total aset tumbuh 15,94% yoy menjadi Rp 149,57 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi