JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mendesak pemerintah berupaya lebih keras menekan laju impor terutama di sisi minyak dan gas (migas). Untuk itu BI meminta pemerintah menerapkan pajak progresif kendaraan bermotor secara lebih luas dan meningkatkan porsi wajib penggunaan energi alternatif, terbarukan. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, saat ini sekitar 26% total nilai impor Indonesia untuk bahan bakar minyak (BBM) dan kendaraan bermotor. Oleh karena itu selain penerapan pajak progresif dan penggunaan energi alternatif, BI juga mengusulkan kepada pemerintah untuk mewajibkan asuransi dan pengetatan emisi gas buang bagi kendaraan bermotor. Menurut Agus, empat usulan itu diharapkan mampu mengekang peningkatan jumlah kendaraan bermotor sehingga konsumsi BBM menurun. Sebab, kenaikan impor migas pada saat ini salah satunya dikerek oleh peningkatan jumlah kendaraan bermotor. "Kendaraan bermotor harus dikenakan pajak progresif. Energi alternatif dan terbarukan terus didorong," kata Agus di acara Kompas 100 CEO Forum, Rabu (27/11)
BI usulkan pajak progresif kendaraan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mendesak pemerintah berupaya lebih keras menekan laju impor terutama di sisi minyak dan gas (migas). Untuk itu BI meminta pemerintah menerapkan pajak progresif kendaraan bermotor secara lebih luas dan meningkatkan porsi wajib penggunaan energi alternatif, terbarukan. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, saat ini sekitar 26% total nilai impor Indonesia untuk bahan bakar minyak (BBM) dan kendaraan bermotor. Oleh karena itu selain penerapan pajak progresif dan penggunaan energi alternatif, BI juga mengusulkan kepada pemerintah untuk mewajibkan asuransi dan pengetatan emisi gas buang bagi kendaraan bermotor. Menurut Agus, empat usulan itu diharapkan mampu mengekang peningkatan jumlah kendaraan bermotor sehingga konsumsi BBM menurun. Sebab, kenaikan impor migas pada saat ini salah satunya dikerek oleh peningkatan jumlah kendaraan bermotor. "Kendaraan bermotor harus dikenakan pajak progresif. Energi alternatif dan terbarukan terus didorong," kata Agus di acara Kompas 100 CEO Forum, Rabu (27/11)