JAKARTA. Porsi utang luar negeri (ULN) sektor swasta terus meningkat. Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia (BI), porsi utang swasta di 2013 mencapai 53,21% atau naik menjadi US$ 140,51 miliar. Sebelumnya di 2012 porsi utang swasta US$ 126,25 miliar atau sebesar 50% dari total utang. Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengatakan, utang luar negeri Indonesia yang didominasi swasta ini masih dalam posisi aman. Alasannya, kata Peter, lantaran utang swasta yang digunakan sebagian besar adalah utang jangka panjang, yang mencapai US$ 99,8 miliar atau 71,1% dari total ULN swasta.Selain itu, utangnya pun menggunakan loan agreement atawa perjanjian pinjaman. Jadi ketika jatuh tempo bisa diroll over alias diperpanjang lagi. "Sehingga masih relatif aman," ujar Peter kepada KONTAN, Senin (24/2). Meskipun begitu dalam hal ini BI akan terus mewaspadai perkembangan utang swasta. BI mempunyai sistem yang mendeteksi laporan wajib utang setiap perusahaan swasta. Adapun di tahun ini, menurut Peter, utang jatuh tempo swasta akan terjadi di akhir semester satu dan semester dua, sesuai dengan periodenya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI: Utang swasta aman karena jangka panjang
JAKARTA. Porsi utang luar negeri (ULN) sektor swasta terus meningkat. Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia (BI), porsi utang swasta di 2013 mencapai 53,21% atau naik menjadi US$ 140,51 miliar. Sebelumnya di 2012 porsi utang swasta US$ 126,25 miliar atau sebesar 50% dari total utang. Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengatakan, utang luar negeri Indonesia yang didominasi swasta ini masih dalam posisi aman. Alasannya, kata Peter, lantaran utang swasta yang digunakan sebagian besar adalah utang jangka panjang, yang mencapai US$ 99,8 miliar atau 71,1% dari total ULN swasta.Selain itu, utangnya pun menggunakan loan agreement atawa perjanjian pinjaman. Jadi ketika jatuh tempo bisa diroll over alias diperpanjang lagi. "Sehingga masih relatif aman," ujar Peter kepada KONTAN, Senin (24/2). Meskipun begitu dalam hal ini BI akan terus mewaspadai perkembangan utang swasta. BI mempunyai sistem yang mendeteksi laporan wajib utang setiap perusahaan swasta. Adapun di tahun ini, menurut Peter, utang jatuh tempo swasta akan terjadi di akhir semester satu dan semester dua, sesuai dengan periodenya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News