KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang pandemi virus corona (Covid-19) yang semakin meluas di seluruh dunia, berpotensi meningkatkan resiko resesi perekonomian global di tahun ini. Resiko resesi diprediksi akan terjadi di kuartal II dan kuartal III tahun ini. "Ini juga dipengaruhi oleh penurutnya permintaan dan terganggunya proses produksi akibat terbatasnya mobilitas manusia sejalan dengan kebijakan mitigasi resiko penyebaran Covid-19," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (14/4) melalui video conference. Baca Juga: Gubernur BI optimistis cadangan devisa akhir April 2020 akan meningkat
Sejalan dengan hal itu, bank sentral melihat virus ini mampu menggerogoti pertumbuhan ekonomi negara-negara terdampak baik negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara di Eropa, juga negara-negara berkembang. Padahal, negara-negara tersebut telah menggelontorkan berbagai kebijakan ultra akomodatif baik dari sisi fiskal maupun moneter untuk menanggulangi dampak lebih besar virus ini ke perekonomian negara. Meski belum terasa di tahun ini, Perry memandang bahwa beragam respons kebijakan yang telah ditempuh oleh negara-negara tersebut mampu menjadi harapan bagi perekonomian dunia untuk meroket di tahun 2021.