JAKARTA. Rencana Lembaga Moneter Internasional (IMF) yang akan memasukan Yuan, mata uang China, ke dalam keranjang mata uang special drawing rights (SDR) pada 30 November mendatang membuat Bank Indonesia (BI) waspada. BI menilai People's Bank of China (PBOC) bisa kembali mendevaluasi atawa melemahkan mata uangnya, Yuan atawa Renminbi. Di mata BI, devaluasi dilakukan agar Yuan dapat bersaing dengan Yen Jepang, dan Won Korea. Tak ayal, kebijakan ini berdampak ke Indonesia yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Negeri Panda tersebut. Masuknya Yuan ke SDR, juga akan merefleksikan kondisi ekonomi China dan hubungan perdagangan dengan dunia internasional. Sebab itu, Indonesia harus bersiap-siap dengan keputusan IMF.
BI waspadai masuknya yuan ke mata uang IMF
JAKARTA. Rencana Lembaga Moneter Internasional (IMF) yang akan memasukan Yuan, mata uang China, ke dalam keranjang mata uang special drawing rights (SDR) pada 30 November mendatang membuat Bank Indonesia (BI) waspada. BI menilai People's Bank of China (PBOC) bisa kembali mendevaluasi atawa melemahkan mata uangnya, Yuan atawa Renminbi. Di mata BI, devaluasi dilakukan agar Yuan dapat bersaing dengan Yen Jepang, dan Won Korea. Tak ayal, kebijakan ini berdampak ke Indonesia yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Negeri Panda tersebut. Masuknya Yuan ke SDR, juga akan merefleksikan kondisi ekonomi China dan hubungan perdagangan dengan dunia internasional. Sebab itu, Indonesia harus bersiap-siap dengan keputusan IMF.