JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Hal ini ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan kinerja pasar keuangan yang cukup kuat. Namun demikian, bank sentral mewaspadai risiko dari sisi likuiditas. Pada November 2015, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 21,1 persen. Sementara itu,rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada di kisaran 2,7 persen gross atau 1,3 persen net. Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 9,8 persen year-on-year (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya, sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi.
BI waspadai tekanan likuiditas
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Hal ini ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan kinerja pasar keuangan yang cukup kuat. Namun demikian, bank sentral mewaspadai risiko dari sisi likuiditas. Pada November 2015, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 21,1 persen. Sementara itu,rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada di kisaran 2,7 persen gross atau 1,3 persen net. Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 9,8 persen year-on-year (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya, sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi.