BI yakin cadangan devisa Januari 2014 lebih baik



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini, posisi cadangan devisa pada akhir Januari 2014 bakal menunjukkan kondisi yang lebih baik ketimbang posisi akhir Desember 2013, atau lebih US$ 99,4 miliar.

Cadangan devisa Indonesia pada Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar US$ 2,4 miliar dibandingkan pada posisi November 2013. 

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, selama tiga bulan terakhir ini perkembangan kinerja ekonomi Indonesia cenderung membaik.


Neraca perdagangan bulan Desember 2013 yang mengalami surplus cukup tinggi sebesar US$ 1,52 miliar dan juga kemajuan yang cukup berarti pada defisit neraca transaksi berjalan atau current account defisit.

CAD hingga akhir 2013 tercatat sebesar US$ 30 miliar. Hal ini tentu membantu peningkatan cadangan devisa Indonesia. "Namun yang juga sangat harus diperhatikan adalah upaya pendalaman pasar, supaya pasar Indonesia bisa lebih dalam dan lebih luas," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat (7/2).

Agus mengungkapkan, dengan membaiknya indikator-indikator ekonomi Indonesia, diharapkan cadangan devisa juga tetap bisa terkelola dengan baik.

BI melakukan beberapa kebijakan untuk terus menjaga cadangan devisa, diantaranya adalah meningkatkan tingkat suku bunga acuan atau BI rate beberapa kali hingga ke level 7,5%.  

Selain itu, BI juga gencar melakukan lelang transaksi valuta asing swap, untuk memberikan fasilitas lindung nilai atau hedging valas. Keberadaan instrumen dinilai turut menjadi salah satu penyebab bertambahnya nilai cadev.

Menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, jumlah cadev yang dimiliki Indonesia berpotensi untuk bertambah. Untuk bulan Januari saja, sudah bertambah sebesar US$ 4 miliar dari penerbitan global bonds hari Rabu (8/1) kemarin. Jadi, bila ditambahkan, posisi cadev yang dimiliki sebesar US$ 103,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan