JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menurunkan prediksi nilai defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sampai akhir tahun ini. Berdasar prediksi terbaru otoritas moneter, defisit transaksi berjalan di tahun ini hanya sebesar US$ 20 miliar, turun dibandingkan proyeksi awalnya, yaitu US$ 26 miliar. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, lebih rendahnya defisit transaksi berjalan pada tahun disebabkan oleh kenaikan harga sejumlah komoditas ekspor andalan Indonesia. "Seperti kelapa sawit, timah, dan karet," ujar Agus, akhir pekan lalu. Walau begitu, masih ada risiko penurunan ekspor Indonesia. Sebab pertumbuhan ekonomi global diperkirakan lebih lambat dari tahun lalu. Dari sisi impor, BI melihat investasi swasta belum cukup kuat. Selain itu konsumsi domestik juga belum terlalu kuat seiring lesunya permintaan global.
BI yakin defisit transaksi berjalan 2016 turun
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menurunkan prediksi nilai defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sampai akhir tahun ini. Berdasar prediksi terbaru otoritas moneter, defisit transaksi berjalan di tahun ini hanya sebesar US$ 20 miliar, turun dibandingkan proyeksi awalnya, yaitu US$ 26 miliar. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, lebih rendahnya defisit transaksi berjalan pada tahun disebabkan oleh kenaikan harga sejumlah komoditas ekspor andalan Indonesia. "Seperti kelapa sawit, timah, dan karet," ujar Agus, akhir pekan lalu. Walau begitu, masih ada risiko penurunan ekspor Indonesia. Sebab pertumbuhan ekonomi global diperkirakan lebih lambat dari tahun lalu. Dari sisi impor, BI melihat investasi swasta belum cukup kuat. Selain itu konsumsi domestik juga belum terlalu kuat seiring lesunya permintaan global.