BI yakin NPI dan CAD akan membaik pada akhir tahun 2019, ini tanggapan ekonom



KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Bank Indonesia (BI) yakin defisit neraca transaksi berjalan (TB) atau current account deficit (CAD) dan neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan membaik pada akhir tahun 2019. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ekonom BCA David Sumual.

David melihat bahwa pada akhir tahun, CAD akan berada di posisi 2,7% dari PDB. Ini menyempit dari proyeksi David sebelumnya yang sebesar 2,8% dari PDB. "Mungkin masih ada di sekitar US$ 30 miliar," kata David kepada Kontan.co.id, Minggu (24/11).

Baca Juga: Ingin punya kepastian hukum garap bisnis penjaminan, AAUI ajukan yudicial review

David pun menambahkan bahwa tidak banyak faktor yang berubah dari tahun sebelumnya. Yang berubah hanya target PDB yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Perbaikan CAD ini juga disebabkan oleh perbaikan neraca dagang pada tahun 2019.

Sementara untuk neraca perdagangan Indonesia (NPI) diproyeksikan akan mengalami surplus tipis. Hal ini disebabkan oleh masih mengalirnya investasi portofolio. "Tapi portofolio itu kan volatile. Jadi tetap harus waspada. Kalau tiba2 terjadi outflow bisa2 NPO defisit," kata David.

Ketidakpastian arus investasi portofolio juga disebabkan oleh masih tingginya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Namun, David juga melihat bahwa ini diimbangi dengan transaksi modal. Sehingga, kalaupun nantinya akan terjadi defisit, yang ada adalah defisit tipis.

Baca Juga: Lima saham ini menekan IHSG sejak awal tahun, simak rekomendasi analis

Oleh karena itu, untuk akhir tahun David memprediksi NPI akan mengalami surplus US$ 2 miliar. Namun, kalau kondisi internasional masih kurang mendukung, maka bisa juga terjadi defisit US$ 2 miliar. Sementara itu kondisi cadangan devisa pada akhir tahun 2019 diprediksikan akan berada di kisaran US$ 125 miliar.

Hal ini dengan pertimbangan pada bulan Desember biasanya kebutuhan pemerintah akan sedikit tinggi karena ada kewajiban membayar utang luar negeri (ULN). Selain itu, pemerintah juga butuh untuk pembiayaan impor pada akhir tahun yang biasanya melonjak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .