JAKARTA. Bercermin dari pola tahun-tahun sebelumnya di mana aktivitas ekonomi di dalam negeri bergerak cepat di akhir tahun, Bank Indonesia (BI) pun optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terdongkrak di kuartal keempat tahun ini. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung memproyeksi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2015 bisa melebihi 5%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya pada tahun ini. "Ya pokoknya di atas 5% dan kami prediksi untuk tahun ini di dalam kisaran 4,7%-5,1%," kata Juda, Jumat (25/9). Juda menjelaskan, proyeksi tersebut didasarkan pada data-data saat ini yang menunjukkan belanja modal pemerintah telah terakselerasi. Penjualan semen, papat Juda, sampai Agustus tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 14%. Impor barang modal juga mengalami kenaikan signifikan. Misalnya, impor besi dan baja yang mengalami kenaikan 60%. Juda mencatat, penyerapan belanja modal pemerintah hingga saat ini telah mencapai 30%-40%. Oleh karena itu ia juga memproeksi bahwa penyerapan belanja modal pemerintah di akhir tahun akan mengalami lonjakan. "Pengeluaran pemerintah sekarang sudah kick in," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI yakin pertumbuhan ekonomi kuartal-IV di atas 5%
JAKARTA. Bercermin dari pola tahun-tahun sebelumnya di mana aktivitas ekonomi di dalam negeri bergerak cepat di akhir tahun, Bank Indonesia (BI) pun optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terdongkrak di kuartal keempat tahun ini. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung memproyeksi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2015 bisa melebihi 5%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya pada tahun ini. "Ya pokoknya di atas 5% dan kami prediksi untuk tahun ini di dalam kisaran 4,7%-5,1%," kata Juda, Jumat (25/9). Juda menjelaskan, proyeksi tersebut didasarkan pada data-data saat ini yang menunjukkan belanja modal pemerintah telah terakselerasi. Penjualan semen, papat Juda, sampai Agustus tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 14%. Impor barang modal juga mengalami kenaikan signifikan. Misalnya, impor besi dan baja yang mengalami kenaikan 60%. Juda mencatat, penyerapan belanja modal pemerintah hingga saat ini telah mencapai 30%-40%. Oleh karena itu ia juga memproeksi bahwa penyerapan belanja modal pemerintah di akhir tahun akan mengalami lonjakan. "Pengeluaran pemerintah sekarang sudah kick in," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News