JAKARTA. Bank Indonesia yakin target aset moderat perbankan syariah sebesar Rp 97 triliun akan tercapai tahun ini. Hingga April lalu saja, aset perbankan syariah sudah mencapai Rp 72 triliun. Direktur Direktorat Perbankan Syariah Mulya E Siregar mengungkapkan keyakinannya, bahwa target tersebut akan tercapai tahun ini. Pasalnya, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) yang akan beroperasi di Indonesia, juga semakin bertambah.
"Dengan pertambahan ini maka pembiayaan perbankan syariah akan meningkat juga," papar Mulya, Jumat (4/6). Nah, salah satu Unit Usaha Syariah (UUS) yang akan menjadi BUS adalah UUS BNI Syariah. Anak usaha Bank BNI ini sudah mendapat izin operasional dari BI sejak 21 Mei lalu. Rencananya BUS BNI akan soft launching pada 18 Juni 2010 depan. Menyusul BUS BNI, ada Maybank Corporated. Rencananya Maybank akan konversi menjadi bank syariah. BI sendiri sudah melakukan fit and proper test terhadap direksi dan komisaris. "Tetapi mereka harus memenuhi beberapa data lagi. Semester dua nanti, mereka sudah bisa beroperasi," jelas Mulya. Mulya menjamin Maybank Syariah Corporated tidak akan terkenal aturan Single Present Policy (SPP) dengan UUS Bank BII, walaupun pemegang sahamnya sama. "Maybank akan menggarap korporasi, dan UUS BII akan menggarap ritel," tambah Mulya. Selain dua bank tersebut, Mulya mengungkapkan, saat ini sudah ada dua investor asing lagi yang menyatakan ketertarikannya ke BI untuk membuat bank syariah di Indonesia. Dua investor asing tersebut adalah Al-Barakah dan Asia Finance Bank. Saat ini, keduanya pun sudah mempunyai kantor perwakilan tetap di Indonesia.
"Bank ini sudah menyatakan akan mengincar bank lokal yang akan dikonversi jadi bank syariah. Tetapi kami belum tahu bank mana yang akan digarap oleh mereka," kata Mulya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Uji Agung Santosa